Kamis, 02 Oktober 2014

Tugas Refleksi 3 Filsafat Ilmu : Belajar Berfilsafat



Belajar Berfilsafat
            Salah satu ciri pemikiran filsafat adalah berpikir komprehensif dan holistik artinya pemikiran filsafat selalu bersifat menyeluruh dan utuh. Baginya, keseluruhan adalah lebih jelas dan lebih bermakna daripada bagian-perbagian. Holistik artinya, berpikir secara utuh, tidak parsial atau terlepas-lepas dalam kapsul egoisme (kebenaran) sekoral yang sempit. Cara berpikir filsafat yang demikian perlu dikembangkan mengingat hakikat pemikiran itu sendiri adalah dalam rangka manusia dan kemanusiaan yang luas dan kaya (beraneka ragam) dengan tuntutan atau klaim kebenarannya masing-masing, yang menggambarkan sebuah eksistensi yang utuh. Baginya, pikiran adalah bagian dari fenomena manusia sebab hanya manusia lah yang dapat berpikir, dan dengan demikian ia dapat diminta pertanggungjawaban terhadap pikiran maupun perbuatan-perbuatan yang diakibatkan oleh pikiran itu sendiri. Pikiran merupakan kesatuan yang utuh dengan aneka kenyataan kemanusiaan (alam fisik dan roh) yang kompleks serta beranekaragam. Pikiran, sesungguhnya tidak dapat berpikir dari dalam pikiran itu sendiri, sebab bukan pikiran itulah yang berpikir, tetapi justru manusia lah yang berpikir dengan pikirannya. Jadi, tanpa manusia maka pikiran tidak memiliki arti apa pun. Manusia, karenanya, bukan hanya berpikir dengan akal atau rasio yang sempit, tetapi juga dengan ketajaman batin, moral, dan keyakinan sebagai kesatuan yang utuh.
            Pikiran dan manusia memang tidak bisa dipisahkan, tetapi tidak semua orang mau dan mampu berfikir filsafat apalagi secara komprehensif dan holistik. Mereka yang belum mengenal apa itu hakekat dari filsafat pasti akan menganggap hanya sia – sia saja memikirkan hal yang tidak penting apalagi yang sifatnya abstrak. Berfilsafat berarti berfikir mencari kebenaran, mencari makna yang mendalam yang lebih berfikir radikal dan universal dari sesuatu yang dipikirkan oleh manusia yang objeknya terdiri dari yang ada dan yang mungkin ada dan kedua objek tersebut pastilah menembus ruang dan waktu. Setiap manusia bila memandang sesuatu hal, ada yang mungkin sama ada juga yang berbeda – beda karena pada hakekatnya setiap dari kita punya filsafatnya masing - masing, filsafat berarti mencari kebenaran tetapi bukan berarti menolak kesalahan tetapi mempertanyakan mengapa orang melakukan kesalahan dalam berpikir?, orang yang berfilsafat akan terus penasaran dan melakukan pengkajian, penelitian secara radikal, komprehensif dan holistik guna dapat menemukan inti pemikiran atau kebenaran sesungguhnya yang dicari.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Alat Peraga Matematika Sederhana 1

Alat Peraga Matematika Sederhana Terkadang guru dalam kelas bingung membuat alat peraga matematika yang cocok dengan pembelajaran di ...