Belajar Berfilsafat
Salah satu ciri pemikiran filsafat adalah
berpikir komprehensif dan holistik artinya pemikiran filsafat selalu bersifat
menyeluruh dan utuh. Baginya, keseluruhan adalah lebih jelas dan lebih bermakna
daripada bagian-perbagian. Holistik artinya, berpikir secara utuh, tidak
parsial atau terlepas-lepas dalam kapsul egoisme (kebenaran) sekoral yang
sempit. Cara berpikir filsafat yang demikian perlu dikembangkan mengingat
hakikat pemikiran itu sendiri adalah dalam rangka manusia dan kemanusiaan yang
luas dan kaya (beraneka ragam) dengan tuntutan atau klaim kebenarannya
masing-masing, yang menggambarkan sebuah eksistensi yang utuh. Baginya, pikiran
adalah bagian dari fenomena manusia sebab hanya manusia lah yang dapat
berpikir, dan dengan demikian ia dapat diminta pertanggungjawaban terhadap
pikiran maupun perbuatan-perbuatan yang diakibatkan oleh pikiran itu sendiri.
Pikiran merupakan kesatuan yang utuh dengan aneka kenyataan kemanusiaan (alam
fisik dan roh) yang kompleks serta beranekaragam. Pikiran, sesungguhnya tidak
dapat berpikir dari dalam pikiran itu sendiri, sebab bukan pikiran itulah yang
berpikir, tetapi justru manusia lah yang berpikir dengan pikirannya. Jadi,
tanpa manusia maka pikiran tidak memiliki arti apa pun. Manusia, karenanya,
bukan hanya berpikir dengan akal atau rasio yang sempit, tetapi juga dengan
ketajaman batin, moral, dan keyakinan sebagai kesatuan yang utuh.
Pikiran dan manusia memang tidak
bisa dipisahkan, tetapi tidak semua orang mau dan mampu berfikir filsafat
apalagi secara komprehensif dan holistik. Mereka yang belum mengenal apa itu
hakekat dari filsafat pasti akan menganggap hanya sia – sia saja memikirkan hal
yang tidak penting apalagi yang sifatnya abstrak. Berfilsafat berarti berfikir
mencari kebenaran, mencari makna yang mendalam yang lebih berfikir radikal dan
universal dari sesuatu yang dipikirkan oleh manusia yang objeknya terdiri dari
yang ada dan yang mungkin ada dan kedua objek tersebut pastilah menembus ruang
dan waktu. Setiap manusia bila memandang sesuatu hal, ada yang mungkin sama ada
juga yang berbeda – beda karena pada hakekatnya setiap dari kita punya
filsafatnya masing - masing, filsafat berarti mencari kebenaran tetapi bukan
berarti menolak kesalahan tetapi mempertanyakan mengapa orang melakukan
kesalahan dalam berpikir?, orang yang berfilsafat akan terus penasaran dan melakukan
pengkajian, penelitian secara radikal, komprehensif dan holistik guna dapat
menemukan inti pemikiran atau kebenaran sesungguhnya yang dicari.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar